Breaking News

Senin, 22 Desember 2014

Selamat Hari Ibu

Selamat Hari Ibu
Pada 22 November ini aku ingin sekali bersama ibu, mengingat hari ini adalah hari ibu maka aku teringat dengan sosok yang telah menjadi penentu arah hidupku. Seorang ibu yang gigih, ulet, pekerja keras dan penyayang adalah ibu yang telah membesarkan aku. Bagaimana ibu yang mendidik aku dengan sabar, mengarahkan aku untuk selalu berbuat baik, untuk selalu menjadi pribadi yang rajin dan bercita - cita tinggi. Aku sadari apa yang kudapatkan hari ini adalah berkat kegigihan ibu, meskipun banyak masa - masa sulit saat membesarkan aku tetapi ibu tidak pantang menyerah. Terkadang dalam memperjuangkan aku tak sedikit air matamu jatuh, dalam pahit getirnya hidup ini tak jarang engkau tidak tertidur untuk memikirkan kami. 
Aku juga sering kali menambah bebanmu dengan sikapku yang tidak baik, membantah, keras kepala. Aku sadari jika semua kelakuanku engkau hitung maka engkau bisa saja sekarang tidak memperdulikanku dan menganggap bahwa aku tidak menghargai ibu. Tapi itulah sebuah kasih ibu kepada anaknya, sebuah kasih yang tak pernah padam, sebuah kasih yang tidak bisa diukur berapa besarannya. Karena kasih Ibu akan tulus kepada anaknya. Tidak peduli bagaimana yang dilakukan anaknya kepada Ibu. 
Seorang ibu tetaplah menjadi ibu, dan akan selalu berjuang untuk masa depan dan kesuksesan anaknya. Tak ada berharap untuk mendapat imbalan dari kerja kerasnya, tak ada berharap untuk diberikan balasan materi. Tapi seorang ibu senang bila anaknya senang, susah jika anaknya susah. Hanya kebahagiaan anaknya yang menjadi kebahagiaan Ibu.
Ibu, aku ingin sekali membuatmu bangga, bahagia, Aku ingin sekali membuatmu tersenyum saat ini. Tetapi inilah anakmu, belum dapat berbuat apa - apa, belum bisa membahagiakan engkau ibu. Tapi aku percaya dengan doaku untukmu ibu agar engkau sehat selalu, panjang umur, dan diberikan kebahagiaan oleh Tuhan. Aku juga yakin bahwa aku tidak lepas dari doamu, aku yakin apa yang kualami, apa yang kudapatkan hari ini dan di masa yang akan datang adalah karena ketulusan doamu. Semoga ibu, dimasa mendatang ada harapan kesuksesan dihadapan anakmu sehingga sedikit bisa untuk membuatmu tersenyum dan membuktikan bahwa usahamu, kerja kerasmu tidak sia - sia. Terimakasih ibu, doaku menyertaimu.
Lanjutkan ...

Kamis, 27 November 2014

Harapanku adalah Jalan Suksesku



Namaku adalah Ronaldi Tumanggor, aku lahir tepat pada hari Selasa tanggal 28 Maret 19 tahun yang lalu. Aku merupakan anak sulungyang berasal dari keluarga yang serba kekurangan. Aku mempunyai 5 adik, 2 orang laki – laki, dan 3 orang perempuan. Ayah dan ibuku bekerja sebagai petani.

Dalam kehidupan sehari – hari, hasil kerja keras orangtuaku hanya sekedar untuk makan, tetapi untuk keperluan sekolah sering kali terkendala. Tetapi,aku tidak mengeluh, aku bangga dalam keluarga yang hidup rukun.

Hal yang membuatku sedih sebenarnya bukanlah karena keluargaku serba kekurangan, tetapi karena adik bungsuku mengalami cacat fisik.Karena ketika bayi dia pernah terjatuh. Semua itu karna kelalaian kami. Ayah dan ibu selalu bekerja untuk menafkahi kami, sehingga kurang memberikan perhatian, maka kamilah selalu menjaga dia. Sampai sekarang kami tidak mempunyai uang untuk mengobati adik bungsuku ini.Hal ini membuatku lebih semangat untuk berjuang dan memaknai hidup, semoga suatu saat nanti aku bisa memberikan yang terbaik baginya.

Aku dibesarkan di sebuah kampung yang terisolasi bernama Sindias, terletak di kecamatan Parlilitan, kabupaten Humbang Hasundutan, provinsi Sumatera Utara. Kampungku masih sangat ketinggalan dalam segala hal. Pendidikan masih terbelakang, pemikiran masyarakat yang masih primitif, jalan yang tidak bisa dilalui kendaraan, dan susah mendapatkan sinyal telepon.

Aku memulai pendidikan di SDN 173493 Ambalo yang merupakan sekolah dasar di kampung tetangga yang berjarak 2 km dari kampungku. Harus sekolah di sana karena di kampungku tidak ada SD. Jadi semua siswa SD harus melalui jalan setapak yang sepanjang perjalanan harus melewati pematang sawah dan hutan belantara. 

Waktu SD aku selalu mendapatkan juara 1 tiap semester. Aku melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Parlilitan. Beruntung, ketika SMP aku juga meraih 3 besar tiap semester dan 2 kali meraih juara 1 umum. Ketika SMP, aku juga beberapa kali menjadi utusan sekolah mengikuti sosialisasi dan olimpiade.

Aku kemudian melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Parlilitan. Semasa SMA aku juga meraih juara 1 kelas tiap semester, dan pernah meraih juara 2 Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat kabupaten dalam mata studi komputer. Aku mulai menyukai komputer karena aku memang mengikuti kursus computer.

Semua prestasi itu merupakan hasil usaha keras dan doa yang sederhana dariku.

Ketika SMA juga aku selalu memilki harapan besar untuk bisa kuliah. Niatku yang besar ingin mengubah kehidupan keluarga, tetapi jika aku mengingat kepada keadaan ekonomi orangtuaku, aku terkadang mengurungkan niat untuk kuliah, karena mustahil rasanya bagiku.

Ketika aku duduk di kelas XII, di saat banyak yang membicarakan SNMPTN pada saat brosurnya ditempel dan banyak para mahasiswa dari PTS yang mensosialisasikan PT mereka membuatku semakin ingin kuliah, tetapi aku juga bingung bagaimana caranya agar bisa melanjutkan pendidikanku. Tetapi untungya aku tahu ada jalur bidikmisi pada tahun itu.

Dengan bidikmisi, uang kuliah dibiayai dan biaya keperluan setiap bulan diberikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tentu hal ini membuatku bersemangat dan yakin kalau aku bisa kuliah. Aku berpikir inilah mungkin menjadi jalan suksesku. 

Beberapa hari kemudian, perekrutan peserta SNMPTN 2013 diadakan di sekolah. Maka aku meminta persetujuan dari orangtua. Awalnya orangtuaku tidak setuju keinginanku untuk kuliah karena tidak ada biaya. Maka, aku menjelaskan dengan hati - hati bahwa aku akan melalui jalur bidikmisi dan menjelaskan apa itu bidik misi akhirnya mereka pun setuju. 

Aku pun mendaftarkan diri menjadi menjadi peserta SNMPTN. Pilihanku adalah USU dan Unri karena paling dekat dengan tempat tinggalku. Aku memilih jurusan Ilmu Komputer sebagai pilihan pertama di USU. Alasannya karena aku sangat menyukai mata pelajaran TIK di sekolah dan aku pun selalu mendapat nilai bagus. Alasan lain, karena aku pernah meraih Juara 2 OSN bidang studi komputer tingkat kabupaten membuat aku lebih yakin bisa lulus. Memang faktor inilah yang sedikit menambah kepercayaan diriku untuk kuliah.

Aku memilih jurusan lain, seperti Kehutanan, Agroekteknologi dan Manajemen Sumber Daya Perairan yang sebenarnya aku kurang tertarik dengan jurusan - jurusan tersebut, tetapi aku hanya berharap semoga bisa kuliah dan memberikan kebanggaan kepada orangtuaku.

Kami didaftarkan pegawai TU di Doloksanggul, ibukota dari kabupaten Humbang Hasundutan karena sulitnya akses internet di tempat tinggalku. Proses pendaftaran lumayan lama.

Namun ketika waktu pendaftaran hanya tinggal beberapa hari lagi. Pada hari Jumat, pendaftaran berakhir pukul 23.59. Seorang guru mengatakan kepadaku keesokan harinya bahwa nama kami belum terdaftar dalam SNMPTN karena beliau telah mengecek di situs SNMPTN.

Jantungku berdebar kencang, aku sedih bercampur marah dan kesal, karena harapan dibenakku sirna seketika. Aku merasa semua yang telah kuimpikan gagal, karena aku berpikir bidik misi adalah kesempatanku satu - satunya  untuk bisa melanjut ke perguruan tinggi.

Setelah pegawai TU kembali ke sekolah, aku langsung menanyakan tentang mengapa kami tidak terdaftar. Maka, beliau menjelaskan bahwa waktu pendaftaran diperpanjang selama 3 hari ke depan, sehingga kami dapat memilih jurusan secara lebih matang, agar tidak menyesal dalam menjalani kuliah atas jurusan pilihan kami.

Aku pun merasa sangat lega atas penjelasan beliau, ternyata harapan masih ada pikirku.Tidak berapa lama lagi, akhirnya kami melaksanakan UAS dan UN. Setelah itu, kami libur sambil menunggu pengumuman hasil kelulusan UN dan SNMPTN 2013.

Semasa libur, aku selalu berdoa agar lulus SNMPTN sesuai harapanku. Selama libur juga, aku selalu belajar untuk berjaga - jaga jika tidak lulus nantinya aku bisa ikut SBMPTN, karena orangtuaku tidak dapat membiayai jika aku mengikuti bimbingan belajar. Apalagi harus keluar kota untuk bimbingan belajar, mustahil rasanya jika hal itu bisa terpenuhi. Bahkan untuk ikut SBMPTN saja pun, orangtuaku susah menyetujuinya.

Pada hari pengumuman SNMPTN, perasaanku tidak menentu ada perasaan gelisah dan cemas. Aku takut jika nantinya tidak lulus. Pada pukul 17.00 WIB, pengumuman pun dilangsungkan. Teman – temanku mulai menanyakan apakah aku lulus atau tidak melalui sms. Maklumlah waktu itu aku adalah juara umum di sekolah, sehingga banyak teman – teman yang bertanya mungkin mereka penasaran juga.

Aku hanya menjawab belum ada pemberitahuan. Namun celakanya, ketika temanku yang menjadi juara 2 di kelas kami memberitahu bahwa dia lulus di USU. Aku pun merasa sedih dan kecewa mengapa aku belum menerima pemberitahuan.Tanpa pikir panjang aku kemudian menelepon bapak staf TU yang menangani hal ini, beliau menyatakan bahwa namaku memang belum ada didaftar peserta yang lulus.

Hatiku mulai tak menentu, bimbang, cemas, semua bercampur jadi satu. Beliau mengatakan jangan putus asa karena belum pasti aku gagal, pengumumannya belum selesai. Tetap saja aku sangat cemas, maka sepanjang malam aku berdoa semoga aku lulus, dan sepanjang malam itu aku tidak bisa tidur memikirkan hal tersebut.

Keesokan harinya, aku pergi ke SMA untuk sidik jari SKHU sementara. Di sekolah aku merasa semakin sedih karena teman - temanku dan para guru bertanya mengapa aku tidak lulus, pertanyaan ini membuat aku semakin sedih karena mereka berpikiran bahwa aku tidak lulus.

Di sela – sela kegembiraan teman – temanku yang lulus SNMPTN, seorang temanku mengatakan bahwa hari sebelumnya dia mengecek namaku ADA di daftar kelulusan, tetapi asal sekolah dan  lulus di PTN mana dia tidak tahu karna hanya ada nomor pendaftaran, sehingga dia belum yakin jika itu adalah aku. 

Karena dia menceritakan hal itu, aku pun kemudian mengajaknya mengecek kembali dan ternyata persis sama dengan namaku dan nomor pendaftaran juga sama, tetapi asal sekolah dan PTN yang menerima tidak ada dicantumkan. Pada saat itu juga aku bersorak dan melompat kegirangan tanpa ada rasa malu kepada orang banyak di sekitarku.

Keesokan harinya, saat pagi aku keluar mencari sinyal telepon untuk mengecek kembali dan memastikan apakah memang aku benar dinyatakan lulus. Aku mencari sinyal ke tempat yang cukup jauh karena jelas saja di kampungku sinyal sangat susah. Setelah sinyal kudapatkan, aku pun login ke situs snmptn melalui HP Nokia 5300 kesayanganku, yang kubeli dari hasil juara Olimpiade. 

Aku diminta memasukkan nama dan nomor pendaftaran atau tanggal lahir. Namun, karena aku tidak ingat nomor pendaftaran, maka aku memasukkan tanggal lahir. Aku terkejut karena dinyatakan Data Tidak Ditemukan, aku bingung atas hal ini, tetapi aku ingat bapak Staf TU pernah mengatakan tanggal lahir di PDSS tidak sesuai dengan tanggal lahir di ijazahku, maka aku memasukkan tanggal lahir yang di PDSS.

Aku sangat gembira karena aku dinyatakan lulus di USU jurusan Ilmu Komputer. Aku kemudian berlari sekuat tenaga ingin cepat – cepat memberitahu orangtuaku. Sesampainya di rumah aku memeluk mereka dan memberitahu mereka bahwa aku lulus di USU. Mereka sangat terharu, dan meneteskan air mata karena mereka merasa bermimpi aku bisa kuliah. Namun ada juga beban dibenak orangtuaku yang kurasakan, bahwa mereka tidak akan mampu membiayai kuliahku.

Masyarakat di kampung heboh dengan kabar bahwa aku akan kuliah, sebagian besar mengejekku mengatakan aku tidak tahu diri, orang susah ingin kuliah mau darimana biayanya dan menyatakan tidak ada gunanya kuliah kalau tetap juga pengangguran kata mereka. Itulah pemikiran primitif sebagian besar masyarakat di kampungku, tetapi aku berusaha menepis jauh – jauh pernyataan mereka. Ini untuk masa depanku bukan untuk masa depan mereka pikirku.

Aku akan berangkat ke Medan tetapi orangtuaku tidak mempunyai uang. Maka mereka meminjam kepada keluarga dan kerabat terdekat.Ternyata meminjam uang sangat susah di kampung, karena semua orang susah yang tidak mempunyai penghasilan cukup. Pedihnya hidup jadi orang susah pikirku. 

Aku masih mengingat waktu aku berangkat aku hanya dikasih Rp.900.000,00. Setelah 2 hari di Medan aku merasa sangat berbeda dengan di kampung.Rp.20.000,00 cukup untuk biaya makan selama 1 minggu waktu aku SMA, tetapi di Medan Rp.20.000,00 hanya untuk makan 2 hari saja, lain lagi dengan ongkos ke kampus dan melengkapi kepentingan administrasi. Sehingga tidak berapa lama uang di kantong pun lenyap.

Aku kemudian bekerja sebelum kuliah berlangsung menjadi kuli bangunan. Pekerjaan yang sangat melelahkan, menguras energi dan sangat beresiko. Bagaimana tidak, kita harus mengangkat semen, batu bata, kerja di bangunan yang tinggi. 

Andai saja keluargaku adalah keluarga berkecukupan maka aku tidak akan sampai ada di tempat ini pikirku sembari meneteskan air mata. Aku hanya bekerja menjadi kuli bangunan selama 2 minggu saja, karena aku merasa tidak mampu dengan pekerjaan yang sangat berat ini, tetapi aku telah mendapatkan gaji sebesar Rp.720.000,00. Ada kepuasan tersendiri dibenakku karena baru kali ini bisa mecari uang sendiri bahkan untuk memperjuangkan masa depanku.

Maka aku dapat melunasi biaya kelengkapan administrasi dan mempunyai uang untuk kebutuhan hidup dan ongkos ke kampus selama 1 bulan sebelum dana bidik misi datang di saat aku telah kuliah.

Itulah cerita masa – masa sulitku untuk dapat duduk dibangku kuliah, yang membuatku sangat bersemangat untuk menggapai mimpiku dan dan aku telah dapat melalui tantangan berat itu.

Ada hal yang membuatku sangat bangga kepada diriku karena aku berasal dari keluarga yang tidak mampu secara ekonomi bahkan di kampungku sendiri, aku merasa keluargaku yang paling tidak mampu, namun dari keluargaku terlahir seorang anak yang dapat duduk di bangku kuliah dan satu – satunya berstatus mahasiswa di kampung adalah aku. Sungguh suatu kebanggaan tersendiri buatku. 

Maka aku tidak akan pernah menyangkal betapa indahnya rencana Tuhan. Kalimat yang selalu kupegang dalam hidupki adalah "pengharapan akan memberikan jalan terhadap mimpi jika selalu berusaha dan berdoa". 

Semoga cerita ini dapat memotivasi para pembaca untuk menggapai mimpi karena bagaimana pun kesulitan yang kita hadapi pasti ada jalan yang terbaik, tetaplah berusaha dan berdoa. Mohon maaf atas kesalahan penulisan atau penempatan kata – kata yang kurang tepat, serta cara penyampaian yang kurang berkenan. Sekian dan terimakasih.

Jika teman - teman punya pertanyaan tentang perjuangan dan motivasi kuliah boleh kirimkan pesan ke fb.com/ronalditumanggor atau dm ke www.instagram.com/naldi28

Lanjutkan ...

Selasa, 25 November 2014

Terimakasih Guruku

Hari ini adalah 25 November, hampir saja aku lupa bahwa ketika aku masih menjadi siswa hari ini adalah sebuah hari yang sangat istimewa di sekolah, terlebih kepada mereka yang sangat besar jasanya terhadap keberhasilanku.
Hari Guru Nasional adalah hari yang diperingati pada tanggal 25 November setiap tahunnya. Jika aku mengingat waktu sekolah, betapa meriahnya hari ini, betapa banyak persiapan yang dilakukan untuk acara ini, dan tiada terkira kegembiraan serta canda tawa yang ada dihari ini. Sungguh aku sangat merindukannya.
Aku telah melihat siapa diriku, bukanlah sesosok yang bisa berdiri sendiri tanpa dipupuk dan disiram oleh mereka, aku menyadari bahwa yang kudapatkan sekarang ini bukanlah semata - mata karena usahaku sendiri, tetapi karena kerja keras mereka, usaha mereka, dan kasih sayang mereka para guruku.
Guruku telah menjadi orang - orang yang luar biasa tulus mendidik aku, penuh sabar, penuh cinta dan orang yang telah bertanggungjawab atas keberhasilanku dan itu telah kudapatkan hari ini. Hari ini aku menatap masa depanku, dan hari ini juga aku menyadari bahwa itu adalah hasil dari perjuangan guruku.
Aku bangga telah menjadi orang yang berusaha untuk menjadi yang terbaik di kelas mereka, berusaha untuk yang terbaik di mata mereka . Dengan semangatku, dengan usahaku dan dengan ketekunanku, aku berharap itu menjadi suatu sikap yang menghargai jasa mereka.
Aku hari ini adalah sebuah keberhasilan dari guruku, sehingga aku mohon untuk terus mendoakan aku agar menjadi sosok yang bisa menghargai mereka, bisa membanggakan mereka, dan bisa menunjukkan bahwa usaha mereka tidak sia -sia.
Hari ini aku hanya bisa mengucapkan Selamat Hari Guru, tiada yang bisa kuperbuat lebih dari itu, hanya dengan doa aku memohon agar mereka selalu diberi kesehatan, panjang umur, dan jiwa yang kuat untuk melanjutkan misi atas masa depan orang lain, atas keberhasilan orang lain dan atas masa depan negara kita tercinta.

Lanjutkan ...
Designed By VungTauZ.Com